RISET ILMIAH, TERNYATA GUNUNG DAPAT BERJALAN - KEAJAIBAN AL-QUR'AN

Gunung adalah bentuk yang menonjol di permukaan bumi dengan tinggi minimal 1000 m di atas permukaan laut.  Sekilas gunung memang tampak tidak bergerak, namun ternyata  faktanya gunung mengalami pergerakan signifikan dengan kata lain gunung pun bisa berjalan.

Berdasarkan riset penelitian pada awal abad ke-20, seorang ilmuwan yang berasal dari jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa dahulu semua benua di bumi pernah menyatu. Kemudian semua benua terlepas dan berpindah satu sama lain sehingga terbentuklah benua-benua baru yang terpisah.

Lalu para ilmuwan geologi menyadari akan hal yang dikemukakan oleh Alfred Wegener memiliki keterkaitan dengan tulisan yang terbit pada tahun 1915. Di mana dahulu, 500 juta tahun yang lalu semua benua adalah satu kesatuan yang terletak di sebelah selatan bumi.

Kronologisnya, kerak dan bagian terluar dari magma terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut dengan lempengan. Terdapat enam lempengan utama dan beberapa lempengan lain. Menurut teori, lempeng tektonik bergerak pada permukaan bumi, membawa benua beserta dasar lautannya. 

Pergerakan benua setiap tahunnya diukur mencapai 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan ini terus bergerak hingga kini sehingga terciptalah perubahan geografi bumi setiap tahunnya.

Menariknya hal ini sudah dijelaskan di Al-Qur’an sebelum para ilmuwan menemukannya. Sebagaimana firman Allah :

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Secara teori, gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat.

Al-Quran menegaskan bahwa gunung diciptakan untuk menahan guncangan-guncangan akibat tekanan gas yang terbentuk di dalam bumi dan guncangan akibat gempa.

وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجاً سُبُلاً لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Anbiya [21]: 31).

Demikian hebatnya kekuasaan Allah, dan tidaklah Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Semua yang diciptakan oleh-Nya memiliki manfaat bagi kehidupan di dunia.

Mashaa Allah..

Sumber :

http://www.keajaibanalquran.com/earth_movements.html;

https://www.hidayatullah.com/foto/apakah-kau-mengira-gunung-gunung-itu-diamhtml

PENJELASAN MENARIK MENGENAI BURAQ, TUNGGANGAN NABI MUHAMMAD SAW MELINTASI LANGIT KE TUJUH

Buraq adalah kendaaraan Nabi Muhammad SAW saat melintasi langit ke tujuh dalam perstiwa Isra’ Mi’raj. Dinamakan Buraq karena hewan surga ini mampu melakukan perjalanan kilat melebihi kecepatan cahaya bahkan Malaikat sekali pun. Satu langkah Buraq diyakini dapat melintas hingga sejauh mata memandang.

Bentuk hewan ini lecih kecil dari kuda namun lebih besar dari keledai. Nabi Muhammad SAW sendiri menjelaskan bahwa hewan ini memiliki tubuh yang panjang dan kulit yang putih mengkilat. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hewan ini merupakan hewan yang sejenis dengan kuda, yakni memiliki kaki yang berjumlah empat.

Konon Buraq memiliki kepala seperti manusia dan berkelamin perempuan, Sebagaimana yang digambarkan pada lukisan dari kerajaan Mughal pada abad ke-17.

Menariknya menurut pemahaman logis, tidak mungkin bagi manusia untuk menembus kecepatan cahaya karena menurut Albert Einstein manusia hanya bisa menjelajah waktu ketika melaju dengan kecepatan cahaya 300.000 km/s dan hal itu sangat mustahil untuk dilakukan.

Bagi umat islam tentu tidak ragu akan kisah yang diceritakan langsung oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena kita dapat meyakini Buraq itu memang nyata melalui firman Allah dalam QS. Al-Isra Ayat 1

”Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”

Dan lebih menariknya lagi, ketika kita mendengar bahwa Buraq memiliki sayap. Hal ini begitu aneh di telinga kita karena kita tahu bahwasannya sayap hanya akan berfungsi ketika ada udara / dalam keadaan di dalam atmosfir. Sedangkan ketika melintasi langit-langit, pastinya Buraq akan melewati luar angkasa dan keluar dari atmosfir bumi. Dan itu artinya, sayap tidak akan befungsi karena di luar angkasa tidak terdapat udara. Hal ini hanya akan membuat beban bagi Buraq untuk melintasi luar angkasa.

Jadi dapat di asumsikan bahwa, yang dimaksud Barqu sebenarnya adalah kilat. Karena kendaraan ini memiliki kecepatan seperti kilat.

Wallahu a’lam, hanya Allah yang mengetahui segalanya.

Sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Buraq; 
http://tosviral.blogspot.co.id/2016/04/misteri-buraq-tunggangan-nabi-saw-saat.html; 
http://www.infoyunik.com/2015/09/beginilah-kecepatan-kendaraan-nabi.html